Sabtu, 21 November 2015

Lost Treasure

Sebuah kata yang terkadang memilukan. Hilang. ketika kata ini muncul, pasti kita sedang tidak menghendaki sesuatu hal tersebut untuk hilang. karena apabila kita menginginkan benda itu idaka ada lagi, kita pasti dengan sadarnya mengucapkan benda itu... sudah ku buang. hmm.. ketika sesuatu hilang, sedetik setelah kita sadar  pasti bisa ditebak apa hal selanjutnya yang secara naluriah akan kita lakukan sebagai usaha untuk mendapatkan benda itu kembali. mencarinya, dan berharap kita masih bisa menemukan benda itu dan melihatnya menjadi milik kita sekali lagi. namun terkadang.. kemungkinan sangat kecil sering menghinggapi dan menggenapi kekalutan perasaan kita saat kata hilang ini telah terucap dari mulut kita.

Mencarinya. nggak ada hal yang salah dan ganjil. karena memang secara logika, kalau kita masih membutuhkan benda itu.. entah apapun alasannya, pasti berusaha menemukannya kembali adalah keinginan teindah dalam benak kita. bahkan nggak jarang kalau kita sampai melakukan sebuah nadzar, janji yang harus dipenuhi apabila nanti kita berhasil menemukan benda itu kembali. berusahalah selama dirimu masih yakin bahwa benda itu akan kembali padamu. berusahalah ketika memang benda itu sangat berarti dan masih begitu dibutuhkan. berusahalah jika memang masih mungkin ditemukan. berfikirlah positif bahwa benda itu hanya bersembunyi sementara, bukan hilang selamanya. yakinlah bahwa benda itu akan kembali padamu. bahkan, berusahalah meskipun kemungkinannya sangat kecil.. bahkan hanya sebesar mata semut. inilah apa yang ada dipikiranku kalau aku kehilangan sesuatu. mungkin, pikiran-pikiran ini juga yang membuat aku selalu merasa nggak kehilangan benda yang baru saja divonis hilang. hmm.. agak membingungkan ya? maksudnya, aku sering sekali merasa bahwa benda milikku yang hilang ini, bukan hilang. belum hilang. dan akan ketemu sebentar lagi. terlampau optimis sepertinya.. terlampau positive thingking. tapi sekali lagi, ini memang tidak ada salahnya untuk Mencari dan berusaha Menemukan!

Firasat akan belum kehilangan benda yang sejatinya memang benar-benar hilang, menurutku bukan firasat yang menyesatkan. ini firasat positif yang dapat memotivasi kita agar kita tidak mudah menyerah dan pasrah begitu saja saat kita kehilangan suatu benda yang begitu penting pada saat itu. firasat ini bahkan sudah terbukti pernah menuntun ke keberhasilan menemukan sebuah benda yang hilang. contohnya, waktu itu pagi hari berangkat sekolah. mengejar jam ke-0 padahal berangkat dari rumah sudah agak siang.. otomatis memacu laju sepeda motor sangat diperlukan. tapi, kesalahan sedikit fatal aku bikin waktu itu. jadi, pagi itu jam ke-1 adalah pelajaran Seni Rupa. kejadian ini belum lama, aku menaruh tugas seni rupa ku yang hanya berupa selembar kertas ukuran A3 yang aku gulung dan aku beri selotip agar enggak membuka di tas bagian samping. ( tempat Air Minum). nah, sudah biasa memang aku menaruh sesuatu disitu, termasuk buku gambar A3 juga sering aku taruh disitu, tapi tentu ketebalan dan massa buku gambar dengan selembar kertasnya jika kita bandingkan, sungguh sangat berbeda. pasti berbobot dan lebih kokoh buku gambarnya. yah.. saat itu karena sudah siang, aku nggak sempat berfikir sampai kesitu. jadi, berangkatlah aku dengan kecepatan.. setengah super. sampai di 2 km pertama dari rumah, aku masih bisa melihat gulungan kertas gambar disamping kananku masih nyaman ditempatnya. karena yakin, aku semakin memacu laju motor. pagi ini, aku sudah janji untuk menjemput teman dirumahnya, buat berangkat bareng. singkat cerita dia naik, dan kita meneruskan perjalanan, langsung menuju sekolah tercinta. 3 km sebelum sampai sekolah, aku sempat berniat melirik kertas gambar milikku tadi. tapi, betapa kagetnya aku ketika tidak melihat sebatang putih di kaca spion sebelah kananku. langsung, aku memarkirkan kendaraan dan benar-benar mengeceknya. tidak ada. sungguh. bayangkan ketika tugas yang udah kamu bikin semalaman, sampai nggak tidur juga, dan harus dikumpulkan hari ini, malah hilang. jatuh dijalan dan nggak tau dimana. temanku yang waktu itu bertanya terus kenapa aku berhenti, kenapa panik dan sebagainya, dia bilang tadi sejak dia naik, sama sekali memang udah nggak ada kertas disitu. pikiranku langsung menurutinya, dan berfikir mungkin jatuh nya diantara km ke-3 dari rumahku. nggak pikir panjang,karena aku emang butuh banget kertas itu. dan yakin bahwa benda itu hanya jatuh disekitar area km 3 itu, dan sekali lagi.. karena firasat bahwa kertas ini belum Hilang secara naluriah, aku segera memutar balik dan merelakan jam ke-0 yang padahal merupakan pelajaran favoritku hari itu. biologi. singkat cerita, setelah kembali dan menelusuri jalan di area 3 km itu sebanyak 2 kali, akhirnya kertas itu ketemu. bahkan di bahu jalan yang berlawanan dari kemungkinan. terkadang, firasat ini memang menolong. memberi motivasi, dan akhirnya menuntun keberhasilan. jujur saat itu sudah hampir pupus harapan karena penyisiran pertama tidak membuahkan hasil. 

Disamping Firasat, percayalah juga kepada takdir. kalau mungkin suatu ketika kita memang masih merasakan firasat ini, tapi ternyata tidak berujung pada keberhasilan menemukan benda yang hilang, percayalah pada tahap selanjutnya. Takdir. tahapan yang sudah lebih puncak apabila dibandingkan dengan firasat. takdir adalah sesuatu yang sudah pasti, dan harus kita terima meskipun sulit. sebenarnya, takdir ada dua macam dalam kasus kehilangan. takdir 1, benda ini akan kita temukan kembali, dan menjadi milik kita lagi, dan Takdir 2, kita tak akan menemukan benda ini karena waktu kita untuk memilikinya sudah habis. tentu ketika kita menginginkan takdir yang pertama, dan memang takdir 1 yang kita dapat, kita akan merasa ringan dan mudah menerima takdir ini. tapi sebaliknya, apabila kita mendapatkan takdir ke-2, sedikit sulit memang, tapi karena kita tetap harus bersyukur, dan keep possitive, kita tetap harus berlapang dada menerima dan mempercayai bahwa keadaan itu adalah takdir 2. yang merupakan salahsatu bagian dari Takdir. karena itu, meski berat, kita harus menerima nya dan mulai membuat firasat-firasat positif lainnya. Mungkin benda itu lebih bermanfaat bagi orang lain. mungkin kita akan diberikan benda gantinya yang lebih baik daripada ini. mungkin kita harus lebih banyak bersedekah. mungkin diluar sana ada yang lebih butuh. mungkin ini sebuah pelajaran sekaligus ujian yang akan membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ini. mungkin, akan ada rencana indah lainnya yang sudah Allah susunkan untuk kita, 

 kalut, galau, sedih, lemas, bad feeling, hingga menyebabkan malas untuk melakukan apapun pasca Takdir ke-2 yang harus kita dapatkan, pasti berentetan mengisi perasaan, otak, pikiran dan hati kita. percayalah, tidak ada obat paling mujarab selain diri kita sendiri. maksudnya, nggak ada orang lain yang mampu untuk menarik diri kita terbebas dari semua rasa yang membelenggu dan memenjara kita. jangan dibiarkan, dan harus segera kita tarik dan bebaskan diri kita dari semua rasa yang pastinya akan merugikan kita ini. rugi karena akan menghambat diri kita dalam berkarya dan meneruskan hidup demi menatap masa depan. tarik keluarlah diri kita dari lingkaran perasaan itu. jangan pernah sekalipun merasa menyesal dan sangat kehilangan akan benda yang hilang itu. terus tanamkan firasat positif baru yang telah kita buat tadi. buat sebanyak-banyaknya dengan intinya yang paling pokok dan pasti untuk dipercayai, mungkin... Allah memiliki banyak rencana baru untuk kita setelah ini. mungkin ini merupakan salah satu urutan susunan dari rencananya untuk kita. 

Baru-baru ini, nggak lama selangnya setelah kisah kehilangan kertas gambar tadi, aku juga barusan kehilangan benda yang lebih besar lagi. benda ini pasti sangat penting bagi kebanyakan orang di era sekarang ini. Handphone atau mobilphone. ya.. gadget multifungsi berbasis smatphone ku yang masih tergolong baru milikku, karena memang belum ada satu tahun usianya, hilang. jatuh di jalan. yah.. sejajar posisinya dengan kertas gambar tadi. tapi, kalau kertas gambar, untuk meliriknya saja tidak ada yang minat. apalagi memungutnya. sedangkan smartphone? siapa sih yang nggak pengen punya smartphone hari gini. kalaupun hp ku tergolong nggak secanggih yang kelas atas, seenggaknya hp ku ada di grade middle.. nggak atas banget, tapi juga nggak bawah banget. sulit dipercaya memang, aku sangat ceroboh terhadap benda yang saat ini bener-bener sedang jadi kebutuhan primer ku untuk berwirausaha. ya.. bisa dibilang hp ku = tokoku. aku kan masih punya bulshop yang tempo hari aku ceritakan. sungguh payah rasanya. kalut galau lemas lunglai sempat hinggap memang.. usaha untuk mencari dan menemukan juga sudah aku lakuakan. bahkan penyisiran jalan aku lakukan sampai lima kali. firasat belum hilang juga terus hinggap dan aku pegang erat-erat. tapi.. apalah daya, hasilnya nihil. dan aku sadar, takdir ke-2 sudah hinggap. keep possitive, jadi harus tetep semangat dan melihat sisi baiknya. harus bisa lepas dari perasaan yang bakalan menghambat, dan justru mengambil pelajaran berharga dari semua ini. serta yang paling penting, percaya bahwa Allah telah menjadikan kejadian ini sebagai salah satu bagian dari susunan rencananya untukku. dan kelanjutan dari bagian ini menanti didepan sana. meskipun kita belum tahu kelanjutannya, berharap dan percayalah akan ada sesuatu yang lebih indah didepan sana. jangan biarkan tak indah, dan buatlah kelanjutan yang indah dengan bangkit dan melakukan sesuatu yang berguna saat ini. kalau kita terus terpuruk, dan tidak melakukan apapun.. bayangan tak indah akan semakin besar kemungkinannya. jadi, teruslah berkarya, dan perbesar kemungkinan hal indah didepan sana adalah kelanjutan dari susunan rencana kita dari Allah SWT. amin.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar