Minggu, 29 November 2015

Lucky boy Series story #2

Aku berharap, kalian salah satunya. salah seorang yang memiliki jalan pemikiran sama denganku. yah setidaknya mirip. aku lebih mempercayai kalian jika kalian adalah orang itu. aku bukanlah tipe orang yang senang bercerita mengenai kisah pribadiku. namun, aku tak memiliki banyak pilihan. kisah ku ini akan banyak membanu kalian semua. bahkan apabila kalian tidak menginginkannya sekalipun. kisah ini, akan bekerja setelah kalian usai membacanya. bagaikan reflek yang akan terjaga dan sigap bereaksi saat diperlukan. aku tak mengenal kalian sebelumnya, tapi aku sayang kalian karena kita adalah saudara. meskipun bukan saudara kandung, percayalah kita sesama umat manusia yang diciptakan untuk saling berkenalan dan membantu satu sama lain.

Sebuah kisah yang tidak hebat mungkin.. tidak sehebat apa yang sudah kalian bayangkan setelah membaca prolog singkat dan perkenalanku di seri sebelumnya. bahkan mungkin ada yang akan mengatakan bahwa ini tidak penting, dan tidak berguna. tapi menurutku, ini ada manfaatnya sungguh. Kisahku bukanlah kisah klasik. aku adalah manusia modern. hidup di ea kalian, dan bukan time traveller yang sedang jalan-jalan dari masadepan. aku, sama seperti kalian. masih muda dan penuh semangat. meskipun bukan sepenuhnya tergolong anak yang rajin sehari-harinya, tapi aku bukanlah pemalas akut. aku tak hebat dalam bidang olahraga. nilaiku minim bahkan tak jarang mendapat nilai terendah. aku malu pastinya.. aku laki-laki yang payah dalam olahraga.. langka.. pasti kalian kira semua anak laki-laki hebat dalam melompat, berlari, memegang bola, melempar dan menangkap serta mudah memainkan tubuhnya. mulanya aku juga berfikir begitu.. tapi entah mengapa, diriku sendirilah yang mengubah pemikiranku. aku yakin, tidak semua anak laki-laki mahir di bidang olahraga. sebagai seorang yang payah di bidang olahraga, aku mempunyai kelebihan di bidang lain. aku menyukai buku! tapi percayalah, aku tidak masuk golongan anak Nerd ataupun kutubuku disekolah. aku lumayan pintar dan sering mendapat ranking di kelas. aku berangkat dan pulang dari sekolah layaknya anak lain yang bersekolah. apalagi di Indonesia, pendidikan adalah wajib. dan aku menyukainya. aku suka sekolah, seragam, pelajaran, belajar, bertemu teman-teman, dan sekali lagi.. aku sangat suka buku! aku suka membaca. nah, ini artinya aku telah menyatakan apa hobiku. sebenarnya bukan hanya membaca. aku sangat menyenangi kisah, cerita, imajinasi, dan sastra. selain buku, aku gemar menonton film. tahukah kalian betapa bahagianya aku ketika kota tempat tinggalku yang notabe nya adalah kota kecil telah memiliki sebuah bioskop standar nasional. hampir minimal satu bulan sekali aku rajin ke bioskop. menonton film-film hebat terbaru yang baru saja realease. aku anak remaja normal dan kehidupanku berjalan normal sampai hari itu.

Buku adalah sumber dari segala ilmu. sumber dari segala kisah-kisah hebat yang pernah dituliskan penulisnya. aku selalu mengagumi siapapun penulis sebuah buku. aku adalah fans berat mereka. pernah terfikirkan olehku bahwa aku ingin menjadi salah satu diantara mereka, membuat buku-buku hebat, dikenal sebagai penulis ulung, memiliki banyak fans seperti diriku ini, dan bisa mendapatkan uang dari profesi itu. tapi kembali ke masalah namaku yang unik. aku biasa dipanggil Almes. tapi tak masalah bagiku apabila kalian memilih memanggilku dengan sher, lucky, hal, ataupun Luck. Almes lebih aku rekomendasikan karena aku jarang, bahkan belum pernah mendengar seseorang dengan nama itu. dan bisa dibilang, aku sedikit merasa bangga. masalah menjadi penulis, kendala nya adalah sudah kukatakan bahwa aku ini bukan tipe orang yang senang berbagi kisah. tapi pengecualian untuk kali ini. ya.. meskipun aku pernah mengatakan aku ini berbeda, tapi aku normal. tidak cacat secara fisik dan mental, memiliki IQ diatas 125 dan bisa diajak berinteraksi. hidupku juga tidak dipenuhi dengan hal-hal aneh. tidak ada sihir, goblin, centaurus, uniqorn, peri dan semacamnya. hidupku biasa saja. rutinitas pagi yang singkat dimulai dari pukul 4 pagi untuk melaksanakan ibadah. ya kalian tahu kan sekarang waktu shalat shubuh maju.. pukul 4 kurang sudah adzan. setelah itu, menggerakkan tubuh sebentar, menghirup udara bumi yang masih segar dan aku berharap akan selalu seperti ini sampai aku tua nanti. banyak kisah-kisah tentang masa depan yang sudah aku baca sebelumnya. tema nya hampir mirip, dunia masa depan yang sudah mengalami banyak peubahan dari sekarang. mulai dari kehidupan sosial nya yang sudah berubah, moralitas dan etika yang mengalami kemunduran, wabah penyakit yang menyebar di udara, hingga oksigen yang kian menipis digantikan oleh sebuah gas beracun yang mematikan. kehidupan masa depan sepertinya begitu mengerikan. tapi, otakku yang lumayan ini, tak pernah meremehkan hasil pemikiran para penulis itu.. aku selalu menghargai dan tidak menganggap itu semua hanya khayalan imajiner tingkat tinggi yang menarik. aku selalu menganalisa dan mencoba berasumsi mengapa mereka bisa sampai memikirkan hal tersebut. dan jawaban dari otakku selalu sama. berkesinambungan dan aku selalu setuju dengan tiap-tiap imajinasi masing-masing penulis. aku memahami apa yang mereka bayangkan akan terjadi beberapa abad setelah ini diatas bumi yang sama. melihat kenyataan dan keadaan moral manusia pada saat ini, sikap dan perlakuan kita terhadap lingkungan, serta interaksi sosial pada era saat ini. maksudku.. cobalah kalian renungkan dan coba bayangkan keadaan umat manusia pada hari ini itu seperti apa, dan pada masa ibu kalian kecil itu seperti apa. peradaban telah maju. banyak hal telah berubah dalam selang waktu yang singkat. pencemaran udara kian menjadi sorotan. selogan go green, save our earth, warning global warming dan sebagainya sudah mulai di gencarkan. menurutku, mungkin memang saat ini kita sudah terlampau buruk memperlakukan lingkungan sekitar kita. baik itu terhadap bumi, maupun manusia lain. coba renungkan sejenak dan pikirkan.. amati sekitar kalian. egois, rendahnya kehidupan bersosial secara langsung. maksudku, kini anak-anak muda lebih disibukkan dengan smartphone nya ketika mereka sedang waktunya berkumpul dan ngobrol secara langsung. mereka lebih menyukai mengobrol lewat media sosial daripada langsung. entah merasa hal itu keren atau lebih mudah dan canggih, tapi tidak sepantasnya itu mengganggu interaksi sosial yang normal. semakin kita berkaca dengan keadaan saat ini, aku rasa ide imajinasi para penulis itu bisa masuk akal. sejalan dengan logika dan mungkin saja terjadi. mungkin inilah mengapa dinamakan genre nya sciene fiksi. fiksi yang masuk akal kurasa.

Sebelumnya, aku mengatakan hariku berjalan normal sampai hari itu. sungguh kalian tidak akan menyangka apa yang aku alami di hari itu. sebuah hari paling tak normal sepanjang hidupku. aku bahkan tak yakin itu nyata.. dan dihari itu, aku menemukan kelebihanku. itu sedikit mengobati rasa kecewa ku ketika aku harus menerima kenyataan dilahirkan sebagai seorang anka lelaki unik yang payah dalam beolahraga. mulai hari itu, aku tak lagi memikirkan masalah mengenai kelemahan-kelemahanku. bahkan aku merasa lebih. ya! aku merasa hebat. aku memiliki sesuatu yang setidaknya bisa dibanggakan. aku tidak payah lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar