Kamis, 02 Agustus 2012

satu lagi CerPen yang mungkin masih kurang baik :)


Apa Ikhlas itu Mudah?
Oleh : Ayuta puspa citra z.

                “Duh.. bisa bangkrut kalo’ gini terus...”keluh Vinta. “ada apa,, tho Vinn..” sahut kak Tera yang mendengar keluhan Vinta dari kamarnya,ia langsung masuk kamar Vinta. Ternyata,Vinta sedang menghitung koleksi buku di perpustakaan pribadinya. “ada apa sihh Vin?” tanya kak Tera memperjelas, “ini lhoo kak bukuku hilang lagi gara-gara banyak yang pinjem...” jawab Vinta dengan sedih,ya Vinta memang memiliki sebuah ruang dekat kamarnya,yang ia gunakan untuk menaruh koleksi buku-bukunya yang cukup banyak ,tapi walau pada awalnya dia senang meminjamkan bukunya pada teman-temanya,sekarang tidak lagi lantaran banyak yang nggak mengebalikan bukunya. “lha kemarin kamu pinjamin siapa?”tanya kak Tera mencoba menyelidiki.” Nggak tau kak aku lupa.. habiss waktu itu banyak banget yang minjemm jadi nggak sempet ku catet..” sesal Vinta,”memang ada berapa buku yang hilang? Tanya kak Tera lagi.”hmm... sekitar LIMA buku kak...” adu Vinta.”hmmm... anak mama udah pada bangun,yuk cepet sarapan mama udah beli bubur ayam di pasar.” Ujar mama yang tiba-tiba masuk kamar Vinta. “hmmm.. mau donkk !!! “ teriak Vinta dan kak Tera bersamaan. “yuk mama siapin dulu ya..” kata mama seraya berjalan ke dapur.
            “Hm... enak banget,ma.. pasti bubur ayam mba’ Nana ya...” ujar kak Tera. “idihh sampe’ hafal? “ tanggap Vinta setelah melahap sesendok bubur. “sudah makan aja.. nanti buburnya keburu dingin lho.. “ mama menengahi.” Hmm... pa,aku boleh minta uang?” tanya Vinta tiba-tiba. “lho buat apa?” tanggap papa sedikit kaget.”iya buat apa tho Vinn? ,kan masih liburan jadi nggak perlu uang saku kan? Mama ikut menanggapi. “ hmm.. gini Vinta itu pingin bikin persewaan buku..,ya semacam rental buku ma.. pa...”jelas Vinta.”emangnya mau bikin rental buku dimana?” tanya kak Tera sambil meneguk segelas air, “iya.. ruang di rumah kita sudah habis,kalau pakai ruang baca kamu,kan nggak mungkin. Itukan dibawah tanah..” ujar papa menerangkan,mama hanya mengangguk sambil tersenyum...” iya juga ya... hmm pa,ma gimana kalau kita bikin rumah diatas pohon buat rental?” tiba-tiba Vinta dapat ide.”hmm.. tapi bukannya banyak buku kamu yang hilang,kalo di pinjem-pinjemin?” kakTera mengingatkan. “iya juga ya kak..  tapi....” kata-kata Vinta terputus.”hmm.. kalo soal itu.. menurut mama,lebih baik yang mau rental,harus punya kartu anggota,yang artinya harus mendaftar sama kamu dulu gimana?” usul mama “nah gitu siip ma.. tapi boleh ya..pa bikin rumah pohon,” rengek Vinta ke papa,”ya... boleh deh,nanti papa bilang pak Amar buat bikin rumah pohon diatas pohon depan itu ya?”  jawab papa mengiyakan. Mendengar itu semuanya tersenyum gembira dan seusai makan papa menepati janjinya untuk segera membangun rumah pohon.
            Tiga hari kemudian rumah pohon pun jadi, Vinta dan kakaknya sibuk menata buku-buku ke dalam rak,sesekali mama naik untuk melihat aktivitas kedua anaknya.” Hm.. jadi juga punya rental buku..” ujar Vinta bangga kakaknya hanya tersenyum melihat adiknya. Esoknya rental itu mulai dibuka, Vinta dan kakaknya berjaga di meja kasir, bi mina membantu merapikan buku dan mengelap rak,tak lama setelah tanda “CLOSED” diubah menjadi “ OPEN” banyak sekali pengunjung yang menaiki dan masuk rental buatan Vinta itu. “Hmmm.. banyak juga ya kak..,” ujar Vinta ketika toko sudah hampir tutup. “ iya tapi kamu dah catat semua data kan Vin?” tanya kak Tera meyakinkan.Vinta mengangguk mantap. Hari pertama mereka lalui dengan gembira,lantaran mendapat banyak uang.
            Seminggu sudah Vinta menjalankan usaha rentalnya. Dan tiap hari ia dan kakaknya selalu mendapat peningkatan hasil, mama dan papa juga bangga.tapi suatu hari ketika semua buku seharusnya sudah kembali ke rak,ada satu buku yang hilang dan buku itu merupakan buku novel kesukaan Vinta.”Oh NO..... kakak!!!” teriak Vinta ketika mengetahui hal itu,saat itu Vinta sedang menghitung buku di rak novel. “ada apa sih Vin?” tanya kakaknya yang segera menghampiri Vinta. “ aduhh kak novel HORIRI si bocah sihir ku hilangg... itu novel kesayanganku...” adu Vinta ke kakaknya.”lho kok bisa? Coba cek dibuku peminjam” usul kak Tera “nggak ada yang pinjem ko’kak”jawab Vinta .kak Tera melapor ke papa dan mama,mendengar hal itu,akhirnya papa memutuskan untuk menutup rental buku Vinta,dan mencoba menasehati Vinta yang terus menangis di kamar.” Vin,coba untuk ikhlas, mulai besok papa mau menutup rental bukumu ya..” nasehat papa membuat Vinta sedikt kecewa karena sebenarnya Vinta hanya mencari hiburan untuk mengisi liburannya. Kak Tera yang mendengar perkataan papa langsung protes” nggak pa. Jangan ditutup mending kita sulap aja rental buku itu jadi....” ujar kak Tera misterius “jadi apa kak?” tanya Vinta yang penasaran.”jadi perpustakaan sosial,pengunjung jika pinjam buku nggak bayar tapi nggak boleh dibawa pulang,gimana?” usul kak Tera meneruskan papa,mama,dan Vinta saling berpandangan dan kemudian mengangguk sambil tersenyum tanda setuju.

            “nah kalo gini kan jadi nggak mungkin hilang.. hehehe” tawa  kak Tera bangga. Benar  saja sejak itu tak ada buku yang hilang lagi, walaupun tak ada hasil uang tapi setidaknya tetap bisa beramal dan mengisi waktu liburan,tak hanya itu, kita juga bisa belajar bersosialisasi kepada sesama dan tak lupa bisa belajar ikhlas. Ya... ikhlas dalam mengikhlaskan buku yang sudah hilang, juga ikhlas meminjamkan buku tanpa ongkos kepada masyarakat,agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.. ya,khan hehehe... dan ternyata ikhlas itu mudah ,malah bisa menguntungkan diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar