Kamis, 03 November 2016

Payah, Memang...

awan selembut kapas berbaris rapi diatas sana. mengamati dengan tenang dan tertib segala hal yang terjadi setiap detiknya. ketika bahkan kita terlampau sibuk untuk memperhatikan alam sekitar, alam tak pernah membalas kecuekan kita. mereka senantiasa setia mengamati setiap gesek kuku jari kita. bahkan sebuah kedipan pelan tak kan pernah luput dari pandangan mereka. malu memang. bahkan alam ini jauh lebih dapat mengamalkan sebuah pesan moral yang terdapat dalam sebuah kisah klasik. dongeng pengantar tidur yang selalu dikemas apik dan selalu terdapat pesan moral didalamnya. lantas siapa yang mendongengi mereka? kami saja yang telah kenyang mendengar dongeng tersebut tak pernah mudah mengamalkannya. tak pernah mudah untuk peduli.

cobalah belajar dari alam. mereka tak pernah mengeluh ketika kita menelantarkan mereka, ketika kita dengan enggan melirik kebutuhan mereka. mereka bahkan tak pernah enggan menopang berat tubuh kita ini, mereka bahkan tak pernah berniatan mengusir kita dari sini. ketika kita sadar akan hal ini, kita tak lebih baik dari seekor ayam yang seenaknya tanpa rasa bersalah menjatuhkan kotoran mereka sembarangan di teras rumah majikannya. padahal si majikan dengan senang hati merawatnya, menyediakan makanan, menyediakan tempat tinggal, bahkan menjaga kelangsungan hidupnya. lantas bagaimana mestinya kita berperilaku? pantaskah kita menaruh kotoran yang bau itu di depan pintu rumah orang yang telah berbaik hati kepada kita? pantaskah kita menerapkan sebuah peribahasa yang mestinya kita hindari? "air susu dibalas air tuba". sebuah peribahasa yang mestinya kita jadikan sebagai sindiran untuk orang lain, namun justru malah berbalik menyindir kita. sungguh, aku malu.

"jangan campakkan aku" mungkin itu adalah tiga kata pertama yang akan diteriakkan mereka kepada kita. mereka tak menuntut macam-macam, bahkan mereka rela memberi kita semua yang kita butuhkan tanpa pamrih. makanan, air, pakaian, semua alat-alat kita yang selalu kita gunakan itu sadar tak sadar adalah pemberian mereka. mereka menyediakannya bebas, tanpa mengharap balas. satu pinta mereka. hanya satu, pedulilah padanya. jangan individualis, jangan egois. bahkan sebenarnya ketika kita campakkan mereka, justru kelak malah kita yang akan merugi.

"aku bisa lenyap" tiga kata kedua yang mungkin bergulir lincah dari mulut mereka setelah tiga kata pertama. tiga kata kedua ini sejatinya adalah ancaman yang masih disampaikan dengan sangat halus. sebuah sarkas yang kembali mengajak kita untuk lebih perhatian pada mereka. mengingatkan kita bahwa memang mereka tak akan abadi, tak kan ada selamanya menemani kita. eh bukan menemani, tepatnya.. takkan selamanya ada menyediakan apa yang kita butuhkan. kembali lagi, ini membuat kita sadar dan semakin sadar, kelak hidup kita tak kan ditopang bahkan diluar kehendak alam yang sebenarnya masih ingin berbaik hati.

kurang baik apa alam ini kepada kita, para penghuninya yang kerap ingkar. kerap acuh, tak menghiraukan keadaan mereka. kurang baik apa mereka dalam melayani, menyediakan segala yang kita butuh. kurang baik apa mereka yang tak mudadh sakit hati dengan sikap angkuh kita ini. kurang baik apa mereka yang masih ingin bertahan, masih sering mengingatkan bahwa mereka dapat lenyap kapanpun. bukan demi diri mereka.. bukan kawan.. mereka tak seegois kita. mereka justru memikirkan nasib kita semua. lagi-lagi kita dibuat malu dengan segala hal yang mereka lakukan kepada kita. segala hal yang telah mereka berikan tak sebanding dengan sikap kita pada mereka. kita perlakukan seperti apa mereka selama ini? bagaiman asikap kita pada mereka selama ini? bahkan hingga hari ini pun kita masih memandang bunga taman yang layu dengan tenang dan tanpa beban. padahal, sekali lagi itu adalah sarkas yang mereka lontarkan.

andai bumi bisa berkata-kata entah berapa ribu untai kata yang tak sabar lagi menyerbu keluar dari mulut mereka setiap detiknya. entah seberapa berisiknya seisi dunia ini. tak terbayangkan jika setiap pengawasan mereka memiliki hak untuk segera disampaikan kepada tujuannya. tentu kita yang dapat menjawab semua pertanyaan batin tersebut. bagaimanakah kita bersikap pada alam mulai hari ini. apakah kita masih susah sadar, apakah kita masih kurang peka dengan tiap sindiran, tiap sarkas yang secara tersembunyi sebenarnya selalu mengintip keluar dari mulut mereka. apakah kita butuh dunia yang berisik ini baru kita sadar? payah, memang.




Sabtu, 24 September 2016

tolong aku, hapus namamu

buka mata, buka telinga, dan buka lah hatimu.
mengertilah, ini tak semudah anganmu.
percayalah  kelak yang terbaik  'kan datang.
jangan terlalu mengharap sesuatu yang tak kunjung datang.
jangan kau terlalu sedih pabila anganmu tak terwujud.
memang, tak ada seorangpun berhak melarang kita tuk berangan.
tapi kita dilarang untuk terlalu berharap. ya. sekali lagi, kita dilarang terlalu berharap.
apalagi mengharapkan seseorang.
hati orang tak ada yang tau.
hati kita pun mungkin mereka tak kan pernah mengerti.

lelah memang menanti.
namun terlampau indah kita bayangkan.
terlalu dalam rasa di hati.
entah harus bagaimana lagi
pengap mulut ini disekam
buncah gejolak hati ini
ingin rasa memaksa
tapi ku tau ini tak bisa dipaksa

sudahlah.
ku hanya ingin berpesan
semoga angin membawa pesan ini padamu
jangan buat ku berharap
jangan buat keadaan ini tak jelas
jangan sampai angan ku terlalu tinggi padamu
tolong jangan terlalu baik padaku
tolong aku merubuhkan anganku
tolong aku menghapus namamu

Selasa, 16 Agustus 2016

JANGAN MAU KALAH DENGAN MEREKA!!!
Ayuta Puspa Citra Zuama


“Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.”
“Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia”
“ Kami poetra dan poetri Indonesia menjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”

Masih ingatkah bunyi ketiga ikrar diatas? Ikrar nan maha agung, ikrar maha penting, ikrar yang teramat bermakna dari masa ke masa, tak lekang dimakan jaman. Inilah ikrar soempah pemoeda ( Sumpah Pemuda ) yang sudah kita kenal sejak dulu. Sejak kita masih duduk dibangku kelas 3 SD, bahkan mungkin kita sudah sering mendengarnya sebelumnya. Bagaimana tidak? Sumpah Pemuda. Sebuah peristiwa sejarah yang mampu menegaskan peran penting para pemuda Indonesia sejak tahun 1928. tepatnya, 28 Oktober 1928, konggres Pemuda II digelar. Dengan beberapa tokoh pemuda yang kian berperan penting di dalamnya, dengan semangat juang yang tinggi,dengan semangat pengabdian yang kuat, dengan jiwa nasionalisme yang bergelora, serta tentunya, dengan darah, dan jiwa muda para pemuda Indonesia yang patut kita teladani. 

Marilah kita tengok sejarah. di hari itu, 28 Oktober 88 tahun yang lalu, Soenario, J. Leimena, Soegondo Djojopoespito, Djoko Marsaid, Mohammad Yamin, Amir Syariffudin, WR. Soepratman, S. Mangoensarkoro,Kartosoewirjo, Kasman Singodimedjo, Moh. Roem, Adnan Kapau Ghani, dan para pemuda lainnya yang merupakan  pengurus organisasi kedaerahan  seperti, jong java, jong celebes dsb, berkumpul di rumah Sie Kong Liong mengadakan sebuah acara tingkat nasional. Yaitu  konggres sumpah pemuda ke II. Disinilah, ketiga ikrar maha penting tadi diikrarkan. Para pemuda dijaman itu, terutama yang tersebut diatas memiliki peran penting dalam konggres ini. Masing-masing berperan sesuai bidangnya, WR.Soepratman dengan lagu ciptaannya yang sampai sekarang menjadi lagu kebangsaan nasional kita, Moh. Yamin yang merupakan tokoh pendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, Kasman Singodimedjo sang perintis keberadaan pramuka di Indonesia, Soenario yang merupakan Penasihat panitia perumusan sumpah pemuda , serta masih banyak lagi para pemuda yang berperan, menyumbangkan karyanya, menyumbangkan pemikiran, serta tenaganya dengan cara mereka masing-masing. Namun yang perlu kita garis bawahi, mereka gigih berjuang bersama demi mengikrarkan sebuah ikrar bermakna luar biasa. Sebuah ikrar yang mampu menyatukan seluruh tanah air, menyelaraskan langkah menuju tujuan bersama. Kemerdekaan tanah air dari jajahan bangsa asing. 

Sekarang ayo kita renungkan, betapa mulianya tujuan para pemuda bangsa kita terdahulu. Betapa beratnya tantangan mereka demi mewujudkan tujuan yang samasekali tidak mudah. Kini coba kita lompati waktu, kita maju melihat keadaan saat ini. Tak ada lagi kaum penjajah, tak ada lagi mereka yang mengekang kreativitas dan angan-angan kita. Bukankah rintangan yang kita hadapi saat ini terlampau mudah ? bahkan tujuan kita tak lagi merebut kemerdekaan. Melainkan hanya harus terus mempertahankannya. Tak akan ada lagi pengorbanan berupa harta, benda, ataupun nyawa. Sudah sepatutnya kita mensyukuri keadaan ini. Kita dilahirkan dijaman yang sudah enak. Kita bangsa yang bebas, dengan segala kebutuhan tersedia melimpah ruah. Kini kemudi ada digenggaman kita. Kita lah nahkoda yang harus memandu kapal pesiar berisi 200 juta penumpang. Mungkin memang bukan tahun ini. Belum juga tahun depan, akan tetapi dalam jangka waktu tak sampai 20 tahun lagi. 

Wahai para pemuda Indonesia, sekarang ini kitalah bibit-bibit harapan bangsa. Calon pemimpin negeri ini. Calon pemangku jabatan penting negara kurang lebih 20 tahun mendatang. Yang tentunya  diharapkan tak hanya sekedar memangku jabatan. Tak hanya sekedar meneruskan tonggak kepemimpinan. Tapi, lebih daripada itu, kita diharapkan menjadi generasi yang lebih baik, generasi yang memang seharusnya jauh lebih berkembang dari mereka yang  terdahulu. 

Mereka yang dulu tidak semua terpelajar. Sekarang fasilitas pendidikan dapat kita nikmati dengan bebas. Kaum terpelajar dimana-mana. Sekarang tunggu apa lagi? Mau mengajukan alasan apa lagi? Malas belajar? Apa tidak malu dengan semangat pemuda di jaman penjajahan dulu? Mereka yang boleh mengenyam pendidikan tak banyak. Hanya kaum-kaum tertentu. Bahkan R.A Kartini pun hanya diijinkan belajar hingga tamat bangku sekolah dasar. Meski kasta beliau memenuhi syarat,  Adat masih sangat berpengaruh. Malu lah kepada semangat dan keinginan beliau untuk terus belajar. Malu lah kepada cita-cita beliau untuk memajukan negeri ini, mengejar dari ketertinggalan. Malau lah kepada sumpah pemuda yang dengan susah payah di ikrarkan. Kita sebagai pemuda jaman ini, pemuda Indonesia terpelajar dan berdedikasi nasional,  Mestinya dengan sumber daya manusia yang jauh lebih maju, Seharusnya kepemimpinan pada jaman kita nanti lebih mantap. 

Wahai putra-putri kebanggaan bangsa, persiapkan diri dengan matang. jangan mau kalah dengan semangat pemuda dulu. Terus tingkatkan semangat juang, semangat belajar, semangat nasionalisme, dan jiwa muda kita. jadilah pohon yang tumbuh subur, tumbuh tinggi menjulang dengan akar yang kokoh. Jangan kecewakan harapan mereka. Berikan bukti yang memuaskan. Pimpinlah negeri ini dengan adil, arif, jujur, dan bijaksana. Jadilah staff kenegaraan yang amanah, dapat dipercaya rakyat. Peganglah tonggak kepemimpinan dengan kuat, tegas, dan berani. Tataplah masa depan yang cemerlang. Ciptakan negeri yang aman, damai, dan sejahtera.  Siap benahi hal-hal yang belum tepat pada tempatnya. Dedikasikan kinerja untuk negeri. Ingatlah para pemuda dulu berjuang tanpa pamrih. Mereka yang rela melakukan segalanya demi kemerdekaan. Kita juga harus melakukan segalanya demi mempertahankan kemerdekaan ini. Pupuk semangat nasionalisme, latih jiwa kepemimpinan, dan jaga semangat jiwa muda kita, Pemuda Indonesia. Dan ingat, Jangan mau kalah dengan mereka!!!




Kamis, 02 Juni 2016

Hanya TemanMu

teman, bolehkah kupanggil engkau sahabat? ah, tapi kurasa masih belum pantas rasanya. bukan, bukan kau yang tak pantas.. tapi akulah. aku, belum cukup pantas menjadi salah satu sahabatmu.

aku tak mengerti perasaan macam apa yang kurasa. aku pun masih ragu dengan apa yang ku rasa. bahkan bukan hanya ragu, aku sungguh tak percaya ada sebersit rasa ini dalam hati. percayalah, aku tak mengharapkan rasa ini. percayalah, aku tak sengaja memilihmu. tak sengaja mengharapkanmu. bukan ku tak sopan, ku tak tahu diri, namun apalah dayaku. kau tau, aku hanya manusia biasa. insan yang tak sempurna. tak mampu kuasai seluruhnya. mungkin rasa ini anugerah, mungkin juga rasa ini hanya sekedar godaan. entahlah.

teman, kau mungkin bukanlah yang pertama, tapi entah mengapa.. rasa ini sedikit berbeda. atau mungkin faktor dirimu yang unik. kamu berbeda. memang tak ada yang sepertimu dalam hidupku sebelumnya. apa aku sekedar tertarik pada dirimu yang unik itu? apa ini artinya hanya perasaan kagum sementara? bantu lah aku menemukan jawabannya teman. kau selalu hinggap dalam fikirku sepanjang waktu. sungguh sejak hari itu. aku bahkan sadar, kau tak akan pernah menyadarinya. tapi itu tak mengapa. ataukah itu masalah besar? aku sungguh tak mengerti.

tahu kah kau teman, setahun terakhir ini begitu indah rasanya. entah hanya perasaan yang terlampau berlebih ataukah memang benar begitu adanya, engkau begitu terasa dekat dan nyata. bagai bintang yang tiba-tiba jatuh didekat kakiku. sebuah bintang. yaa aku menjulukimu bintang. engkau berkilau seperti bintang dilangit malam. yang kadang menampakkan diri, namun kadang tenggelam tertutup awan. engkau sangat jauuuhhh adanya. bahkan selalu terbersit, bahwa kau tak mungkin bisa kugapai. andai lagu anak-anak itu dapat menjadi kenyataan, akan kuraih, kubawa pulang. aah betapa senangnya hati ini. betapa bahagianya diri ini. namun, secercah harapan muncul. seahun terakhir ini.. engkau menjadi bintang yang jatuh. bukan artinya buruk. kau mendekat padaku! bagai sebuah mimpi yang memberi tanda bisa terwujud. akan tetapi, sekali lagi.. mungkin saja hanya perasaanku yang terlampau jauh.

teman, kau adalah bintangku. megapa kali ini jatuh didekatku? apakah ini artinya.... ah. segera saja kebahagiaan itu sirna. kau dekat denganku, kau ceritakan seluruh apa yang sedang kau alami. dugaanku memang tak pernah meleset. benar kan, kau tetap hanya sebuah bintang yang tak akan pernah dapat kuraih. aku tak mengapa. aku bisa menerimanya. aku memang sudah tahu diri. sudah kukatakan sejak awal, menjadi sahabat pun tak pantas.. apalagi... lebih sekedar hal itu. yaah.. aku tahu, aku terlihat menyedihkan. dan aku, tak bisa melakukan apa-apa.

teman, aku cukup merasa bahagia dengan kunjunganmu setahun ini... aku cukup merasa bangga bisa sedekat ini dengan sebuah bintang. walaupun sebentar lagi.. ah, sekarang, kau telah menjauh kembali. maafkan aku yang terlalu berlebihan merasakan rasa ini. maafkanlah aku yang mungkin justru membebanimu ketika kau mengeahui perasaanku terhadapmu. aah tak usah khawatir, kau pasti tak akan pernah menyadarinya. biar kusimpan dalam-dalam rasa ini. bukan karena aku malu mengakuinya. bukan karena.. aku takut kau merasakan hal yang berbeda. yaah, ku tahu pasti perasaanmu sangat berbeda denganku. aku cukup sadar.

aku ingin menganggapmu seperti yang lain. aku ingin melupakan setahun terakhir ini bersamamu. namun kenangan itu, terlalu indah untuk terbuang begitu saja. sebagian hati ini tak rela aku membakar ingatan itu. sebagian lainnya, entah mengapa sangat tak bisa diatur. aku lelah mengatakan dan memperintahkannya untuk berhenti mengharapkan bintang yang telah kembali ke tempatnya. bintang yang sungguh sangat hampir tidak akan mungkin kembali jatuh ke dekat diri ini. kesempatan, memang tak akan datang dua kali. meskipun begitu, aku telah menyiakan kesempatan satu-satunya.

teman, apa yang harus aku lakukan? aku tak tahu harus bagaimana. rasa ini sungguh tak mau pergi. aku masih berharap. aku masih bermimpi tentangmu. maafkan,. aku juga lelah, tapi bagaimana lagi? aku merasa bahagia ketika memikirkanmu.. aku sangat senang membayangkan kedekatan kita setahun terakhir ini. terimakasih... terimakasih kau sempat dekat denganku. terimakasih, kau pernah memberikan secercah harapan. tapi, bisakah kau terus memberi harapan? bisakah kau tetap selalu berada didekatku?

maafkan aku. aku tahu, aku hanya temanmu.

Kamis, 31 Desember 2015

Resensi Novel WOOL-SILO TRILOGY Hugh Howey (Penulis Indie Fenomenal)

WOOL, begitulah judul novel yang kali ini akan saya resensi. penampilan fisik Novel ini cukup menarik. terutama ketebalannya menurut saya. ketebalan novel ini bila kita sempatkan mengukur menggunakan mistar, mecapai 3,5 cm. dengan total jumlah halaman didalamnya sebanyak 732 halaman. ukuran novel ini standar, panjang kurang lebih 21 cm dan lebar 14 cm. novel ini terbagi atas 82 bab utama, yang menyajikan kisah utama karya Hugh Howey sebagai seri pertama dari trilogi silo nya, ditambah 1 bab epilog di akhir, dan masih ada 1 bab tambahan sebagai penutup dengan judu bab Shift Prolog. 
Detail novel WOOL :
Judul                     : WOOL
Penulis                  : Hugh Howey
Penerbit                : Noura Books (PT Mizan Publika) seri Mizan Fantasi
Penerjemah           : Dina Begum
Penyunting           : Nuraini Mastura
Penyelaras aksara : Herlinawati Sitorus
Penata aksara        : Abdul Wahab
Desain Cover        : Vinsen

Beberapa tanggapan mengenai novel ini yang tertera pada covernya pasti akan menarik perhatian pembaca, bahkan sebelum mereka membaca sinopsis novel ini. begitupun dengan saya, cukup tertarik, dan langsung ingin membeli buku ini ketika membaca beberapa tanggapan yang sangat menarik. seperti, " The New HUNGER GAMES" _Sunday Times. dicetak di cover depan, dengan lingkaran merah dipojok kiri atas. betapa tidak menarik? saya yang tentunya telah membaca dan juga jatuh cinta dengan serial hunger games, tentu berharap menemukan kisah yang mirip dalam novel ini. semakin penasaran dan semakin ingin membeli, ketika mendekatkan buku ini lagi ke mata, dan menemukan tulisan di bawah, masih di cover depan novel ini, sebuah pendapat dari penulis serial terkenal Percy jackson dan the Olympus, Rick Riordan yang mengatakan, " Kalau kau mencari novel post apocalypse yang bagus, maka Wool adalah pilihan terbaik. post apocalypse, merupakan jenis cerita favorit saya juga. jenis cerita yang berkisah seputar kehidupan setelah bencana. baik itu bencana alam, wabah penyakit, serangan ribuan makhluk, ataupun dampak dari jatuhnya meteor. singkatnya, saya mengira dan yakin bahwa inilah jenis novel favorit saya. satu pendapat lagi, yang kali ini ada di cover belakang novel ini menambah minat saya terhadap novel ini. " Novel Sci-Fi Bawah Tanah yang terkenal"_ The Wall Street Journal. sangat tepat. genre science Fiksi memang genre saya banget. selain itu, the wall street journal adalah salahsatu channel berita favorit saya. 

Membaca novel ini hingga selesai, awalnya bila dilihat-lihat cukup melelahkan memang. tapi, karena saya membelinya untuk menghabiskan liburan akhir semester, hari-hari liburan saya jadi cukup bermanfaat dibandingkan hanya untuk tidur dan bermalas-malasan tentunya. akhirnya, saya berhasil menyelesaikan bacaan ringan namun cukup berat ini dalam waktu cukup singkat kalau jeda-jeda diantaranya tidak dihitung. yah.. sekitar 5 hari saya selesai.. sekali lagi, tanpa menghitung jeda beberapa hari yang saya lewatkan untuk kegiatan liburan lainnya. tapi sungguh. isi cerita novel ini begitu asyik dan akan menarik anda kedalamnya, sehingga anda enggan keluar dengan mudah. maksud saya, sekali anda sudah membaca dan mampu mengikuti alurnya, anda akan sulit melepaskan novel ini dari pangkuan dan genggaman anda. pernah saya satu hari penuh tak melakukan apapun, tak pergi kemanapun hanya membaca Wool hingga larut malam. seperti novel favorit saya sebelumnya, Wool juga mampu memberi efek Nagih. banyak tokoh-tokoh hebat dalam novel ini yang mampu meninggalkan kesan khas masing-masing diri mereka, yang mampu memukau dan menarik hati pembacanya. mungkin sebagian mampu membuat para pembaca menangis. 

Kisah dalam novel ini kebanyakan bersetting tempat disebuah Bunker kapsul berbentuk kubah terbalik dengan atap rata, yang teramat besar dan memiliki berlapis-lapis lantai, lengkap dengan tangga berbentuk spiral dari atas ke lantai terbawah, dengan susuran tangga yang melengkung dan begitu panjang, begitu melelahkan menempuhnya dari dasar, hingga lantai teratas. tak ada lift,tak ada eskalator. namun hebatnya semua itu merupakan tempat tinggal masa depan yang aman dan mampu melindungi jutaan umat manusia dari udara luar yang sudah sangat tercemar, sehingga menghirupnya saja dapat mematikan. tempat tersebut namanya Silo. silo ini terbagi-bagi secara umum menjadi silo bagian atas, tengah, dan bawah. pembagian lantainya relatif, namun urutan lantainya justru dihitung mulai lantai teratas sebagai lantai 1, dan lantai dasar, sebagai lantai terbanyak. tiap lantai memiliki divisi-divisi profesi masing-masing dengan ciri khas pakaian mereka yang berbeda satu sama lain namun bentuknya serupa. pakaian terusan, dengan warna-warna cerah. biru untuk mekanik, silver atau perak untuk TI, kuning untuk bagian persediaan, dan masih banyak warna lain seperti hijau, merah, dan lain lain. hebatnya, Silo ini merupakan hunian yang lengkap dan tertata. memiliki peraturan, hukum, dan pakta layaknya sebuah negara yang tentunya dilengkapi oleh perangkat pemerintahan seperti wali kota, sherrif, dan deputi. karena ketiga orang tersebut adalah pejabat penting, maka kantor mereka terletak dibagian teratas, dibagian puncak Silo. lantai 1.

Cerita diawali dengan kisah Holston, sheriff silo tersebut dan istrinya yang tewas karena kegiatan pembersihan yang sukarela. mereka menginginkan pembersihan tanpa paksaan. pembersihan adalah kegiatan rutin yang dijadikan sebagai hukuman bagi siapapun warga silo yang melanggar pakta terhadap tabu atau pemikiran terlarang. mereka yang melanggar tabu akan dijatuhi hukuman pembersihan yang artinya ajal sudah didepan mata. pembersihan artinya mereka harus menggunakan pakaian khusus, kemudian dikirim ke dunia luar, keluar dari Silo, melakukan tugasnya mengelap kaca utama Silo yang menampilkan wujud dunia luar di lantai 1, kemudian meninggal digerogoti udara luar yang beracun. namun, sang sheriff dan isterinya tentu memiliki alasan tersendiri mengapa sukarela mengajukan diri mereka untuk kegiatan ini. selepas sang walikota dan deputi kehilangan rekan kerja mereka, keduanya sepakat untuk merekrut orang baru demi menempati jabatan kosong seorang sheriff. mereka mengincar kandidat yang tinggal di lantai dasar terdalam silo dibagian mekanik, seorang gadis pekerja keras bernama Juliette Nichols. unuk itu, sang walikota dan deputi menempuh perjalanan jauh ke dasar silo demi merekrut gadis ini. tentu dalam perjalan mereka begitu berat dan terjal. banyak peristiwa yang terjadi. begitu bahaya namun membuahkan hasil. 

Juliette yang tak lama kemudian pindah dari lantai dasar silo ke tempat teratas silo, masih membiasakan diri dengan pekerjaan barunya sebagai seorang sheriff apalagi banyak peristiwa-peristiwa duka yang mengiringi karir barunya tersebut. walikota yang meninggal dalam perjalanan kembali ke kantornya setelah merekrut diri juliette, disusul deputi yang juga tiba-tiba bunh diri di aparemennya, pejabat sementara dari bagian TI yang tidak cukup ramah kepada Juliette, dan benar saja ternyata pejabat sementara walikota, sang kepala bidang TI yang bernama Bernard ini tak begitu menyukai Juliette, dan begitu berkuasa. dalam sekejap saja, ia mampu mengusir Juliette dari lantai teratas, untuk turun ke lantai asalnya kembali. meski pengusiran ini sudah kejam, ternyata ada hal lebih kejam lagi yang Juliette alami setelahnya, ia dikirim ke dunia luar, untuk pembersihan. 

Sebelum Juliette diusir, ia sempat berkenalan dan berbincang beberapa kali dengan seorang pemuda yang setiap malamnya rajin naik ke lantai pertama, duduk di depan jendela besar sau-satunya di silo yang menampilkan wajah dunia luar, hanya untuk menatap bintang, dan membuat peta bintang pribadinya. meski baru beberapa kali, pemuda ini ternyata jatuh hati dengan Juliette, dan begitupun sebaliknya. ketika Juliette harus menjalani hukuman pembersihan, Lukas, nama pemuda bintang ini tak mampu berbuat apa-apa. justru bantuan datang dari Walker. rekan senior Juliette di bengkel mekanik yang mempunyai kolega di bagian persediaan, dan membujuk koleganya itu untuk membantu Juliette dalam hukumannya ini. sebenarnya, Walker mendapat ide ini juga dari Juliette sendiri yang malam sebelumnya sempat berbincang dengannya tentang seragam khusus buatan bidang persediaan yang menggunakan bahan kualitas buruk dari TI sehingga tak mampu bertahan. oleh karenanya, kali pertama, pembersihan menggunakan seragam khusus dengan bahan kualitas terbaik  buatan mekanik untuk Juliette. dan kali pertama ini juga seorang pembersih, mampu berjalan jauh, lebih jauh, dan melebihi batas yang dibayangkan siapapun. walaupun setelahnya, pembersihan ini, memicu pemberontakan, dan pertempuran. 

Begitu banyak rahasia mengenai warisan pendahulu Silo yang ternyata hanya diketahui oleh bagian TI. khususnya oleh kepala bidang TI, Bernard. begitu banyak rahasia dan peraturan yang harus kau pahami untuk menjaga tempat ini. untuk menjaga Silo. Lukas, pemuda bintang, beruntung karena merupakan salah satu yang akan mewarisi tahta kepala TI dari Bernard. ia jadi mengetahui begitu banyak rahasia itu dan diwajibkan untuk mempelajarinya. sementara Juliette yang berjalan jauh, telah menemukan tempat lain yang sejenis dengan rumahnya diluar sana. ia menemukan fakta bahwa Silo nya bukanlah satu-satunya Silo dimuka bumi ini. berjuang menghadapi terpaan angin, pasir, dan udara yang mematikan, berkat seragam permohonan Walker, ia bisa sampai di Silo lain. Silo 17. dan belajar banyak fakta lain dari silo lain dengan tata letak yang sama, namun telah lama terbengkalai. bahkan dia mengetahui bahwa silo yang selama ini menjadi tempat tinggalnya adalah silo 18. dibagian lainnya, pemicu pertempuran ternyata berasal dari divisi mekanik, yang mengajak sekutunya persediaan untuk samasama menyerang TI karena merasa tidak adil dan menjumpai begitu banyak rahasia yang TI pendam untuk mereka sendiri. dimulailah pertempuran diantara mereka. namun ditengah hiruk pikuk ini, atas kajaiban komunikasi melalui radio sederhana yang dibuat Walker, mereka mampu berkomunikasi dengan Juliette di silo 17. selain itu, Juliette juga mampu menghubungi Lukas kapanpun ia mau melalui server di ruang TI yang juga dimiliki Silo 17. hebatnya lagi, tirani Bernard mampu diakhiri dengan Radio rekayasa Juliette yang mampu menyusup ke saluran para pemerintah tinggi seperti walikota, sherrif dan deputi. Juliette mampu menghubungi walikota atau lebih tepatnya pejabat sementara walikota, Bernard, melalui radio itu dan mampu memancing Bernard mengucapkan kalimat terlarang yang tersiar ke seluruh Silo 18. yang artinya, Bernard telah melanggar Tabu dan pantas menerima hukuman pembersihan.

Dengan usaha menyusun pakaian khusus serupa, Juliette dibantu Solo, penghuni silo 17 berhasil membuatnya. Juliette berencana kembali ke rumahnya dengan pakaian itu. dengan waktu yang bertepatan dengan pembersihan Bernard, yang Juliette sangka pembesihan Lukas, dia berhasil menerobos masuk melalui pintu yang sedang terbuka mengeluarkan Bernard dari dalam silo 18 dan menarik Juliette masuk kembali kerumahnya. cerita diakhiri dengan keputusan yang belum pasti dari Juliette unuk mau menjabat sebagai Walikota silo 18, mengisi kekosongan pemerintahan tertinggi disitu. sebenarnya Juliette sudah mengatakan mau asalkan, pemerintahan kali ini berjalan dengan penuh keterbukaan dan kebenaran tanpa adanya rahasia sepihak. sepertinya cukup mudah diwujudkan karena Bernard telah tiada, dan mungkin kepala bidang TI digantikan oleh Lukas yang telah terlatih sebelumnya. 

Novel ini begitu luar biasa menurut saya. dari ide cerita, penjelasan antar tokoh yang begitu jelas, mampu memberikan kesan pada masing-masing tokoh dengan kesan yang khas, dan pengambaran latar yang begitu menawan. tempat yang digambarkan, silo sangat menarik dan penuh ide segar yang luar biasa. novel sci-fi yang sayang untuk dilewatkan. meskipun tebal dan memiliki banyak halaman, jangan khawatir jika kalian sudah memulai membacanya, ini akan cepat selesai bahkan kalian akan mendambakan kelanjutannya agar segera terbit. alur yang digunakan dalam novel ini alur campuran yang terkadang berkisah dari awal sebuah peristiwa, namun terkadang berkisah dari belakang. selain itu novel ini juga menggunakan alur ganda. menceritakan lebih dari satu kehidupan, lebih dari satu tokoh fokus utama didalam masing-masing bab nya. ini akan sangat kentara selepas Juliette dikirim ke pembersihan dan tinggal beberapa minggu di silo 17. Wool juga menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu yang pasti mampu mendukung alur ganda dalam kisah ini. sudut pandang ini memungkinkan sang penulis keluar masuk pikiran tokoh satu ke tokoh lainnya. 

Kekurangan novel ini menurut saya, mungkin terlepas dari kertasnya yang hanya menggunakan jenis kertas buram, yang biasanya dipandang kurang menarik ini, namun menurut saya penggunaan kertas ini bukan tanpa alasan. melainkan agar daya rekat satu eksemplar buku ini cukup kuat sehingga tidak masalah ketika kita membacanya. apalagi saat sampai dibagian tengah, cukup mengkhawatirkan akan telepas memang, namun untungnya tidak. pasti berkat kertas buram ini. kekurangan lainnya, mungkin penggunaan tata bahasa penulis yang banyak menggunakan kata kiasan didalamnya sehingga butuh pemahaman cukup tinggi dan konsentrasi cukup mendalam agar kita tidak salah fokus tentang apa yang sedang di kiaskan. selain ini, kata terjemahan yang digunakan penerjemahnya beberapa ada kata yang semestinya tak usah di terjemahkan daripada diterjemahkan. ketika diterjemahkan, justru malah menjadi arti yang berbeda yang tidak semestinya. dan ini terjadi beulang. namun secara keseluruhan, novel Wool ini merupakan karya yang hebat. 

and FYI, Wool ini katanya akan segera di film kan. entah itu sudah atau belum sayangnya saya kurang paham. namun say aberhasil menemukan traillernya. silahkan check link berikut ini 
http://www.hughhowey.com/lets-kickstart-a-wool-film/
selain itu, kalau penasaran mengenai cast dan pembuatan filmnya silakan intip di link berikut 
http://blog.iflist.com/2015/07/06/our-dream-cast-for-a-wool-movie-adaptation/
sekian resensi mengenai novel sci-fi keren ini.. just read it! and you'll find the great things in wool. 

Selasa, 29 Desember 2015

Review Film Negeri Van Oranje

~Negeri Van Oranje~

Penasaran banget sama film yang satu ini. memiliki trailler film yang cukup menarik dengan setting tempat di negeri Belanda yang mempesona. bahkan di bagian awal film ini ketika sang tokoh utamanya yang ternyata tokoh cewek satu-satunya dalam film ini, dia menyebutkan sebuah quotes tentang negeri Belanda dalam bahasa belanda, yang artinya kurang lebih begini.. " Kalau kamu ingin mencari negeri di buku dongeng, semua ada di negeri Belanda ini" bayangin aja. negeri dongeng. terkenal dengan negeri yang begitu indah dan penuh khayalan. ternyata memang dalam film ini menurut saya mampu membuktikan betapa indahnya negeri ini dengan cara yang apik. para lakon disini yang terdiri dari 5 orang bersahabat yang menyebut persahabatan mereka AAGABAN. 4 cowok, Geri, Wicak, Banjar, dan Daus serta 1 cewek, Lintang. dikisahkan mereka adalah pelajar S2 Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negeri Belanda dan merasa memiliki kesamaan nasib. pertemuan mereka diawali oleh Wicak, Banjar, dan Daus yang mudah berbaur hanya karena mereka samasama berasal dari Indonesia. dilanjutkan mereka bertemu Geri, sosok yang tergolong paling kaya diantara mereka, yang selalu berbaik hati mentraktir sahabat-sahabatnya ini dengan senang hati. barulah, yang terakhir muncul adalah dara cantik, Lintang. awal pertemuan mereka di kedai kopi dekat stasiun. menghasilkan persahabatan yang terus berlanjut dan kian hari kian erat.

Sebuah kisah tentang Persahabatan, dan Cinta. Lintang, satu-satunya cewek yang menurut saya adalah pemeran utama dalam film ini mampu membawa kesan romance dalam film ini begitu kental. wajar saja dia seorang gadis yang begitu jelita bahkan kesan pertamanya ketika masuk dalam persahabatan AAGABAN ini mampu membuat hati para cowok berlomba-lomba ingin mendapatkannya. namun diawal cerita sempat pupus harapan keempat cowok ini karena ternyata Lintang sudah memiliki pacar. seorang pria native Belanda bernama jereon. watak lakon jereon ini tak ramah dan nggak asik. dia adalah gambaran seorang pacar yang nggak baik menurutku. atau mungkin ini karena memang dikisahkan akan segera berakhir kisah cintanya dengan Lintang. benar saja memang ditengah cerita, Lintang putus dengan cowok ini. mulailah Lintang tertarik untuk memilih salah satu dari keempat sahabatnya yang kesemuanya ia kira masih single, dan memang terlihat berlomba-lomba memenangkan hatinya. betapa tidak? kesemuanya mempunyai QT masing-masing bersama Lintang. dan sepertinya ini memang salah satu cara untuk Lintang memilih satu diantara 4 sahabatnya ini.

Banjar. asli Banjarmasin makannya dipanggil Banjar. dia menurut saya sesosok cowok yang agak sedikit penuh Modus, tapi perhatian banget ke Lintang. sedikit mesum, tapi lucu. karakter terlucu kedua setelah Daus. Banjar mendapat giliran pertama untuk QT bersama Lintang, tapi kalau saya baca dari mimik dan ekspresi Lintang, nggak ada rasa yang spesial ke Banjar. dia cukup menjadi sahabatnya saja.

Daus. oke, sudah aku sebutkan kalau Banjar mendapat predikat lakon terlucu kedua, tentu Daus menjadi yang pertama. wajar saja sih karakter Daus yang lucu sangat dominan apalagi didukung pemerannya adalah seorang standup comedian terkemuka di tanah air. Ge Pamungkas. cocok dan keren. dapet banget kesan humoris dan freshnya. tapi sekali lagi, dari sudut pandang Lintang, sepertinya dia kurang cocok untuk menjadikan Daus lebih dari sahabat.

Selanjutnya adalah giliran Wicak. pria asli Banten yang penampilannya kucel, rambut panjang awut-awutan, kelihatan jarang mandi pagi, dan terkesan bodoamat dengan penampilannya. berwatak pendiam, namun punya banyak teman. terkesan cuek, namun perhatian. punya kebiasaan mengingat orang dengan satu hal yang pernah orang itu perbuat terhadapnya. mengingat orang dengan kesan pemberian atau perilakunya terhadap dirinya. sosok Wicak, cukup unik, misterius, dan baik. menurutku Lintang memang agak tertarik dengan Wicak.

Namun, jangan buru-buru menyimpulkan ketika kita belum membahas tentang Geri. sosok pria yang cool, high class, tajir, baik hati, nggak sombong, care banget, bahkan menurut Lintang sendiri, sosok Geri ini adalah yang paling perhatian sama dirinya. Lintang emang sempet Ge Er dan menganggap Geri lah sosok yang tepat untuk menggantikan Jereon. bahkan ketika Lintang sedang sedih-sedihnya pasca putus cinta dengan Jereon ini, Geri lah yang pertama kali mampu menenangkan dan membuat Lintang nyaman dalam pelukannya. bisa jelas ditebak, bahwa Lintang telah jatuh hati dan memutuskan menaruh harapannya pada Geri.

Kisah Cinta yang dibuat unik dalam film ini dengan cerita yang nggak gampang ditebak, membuat penontonnya berdebar, tercengang, sampai kecewa, telah ditunjukkan dalam film Negeri Van Oranje ini. kisah cinta Lintang pasca putus dengan pacarnya yang native Belanda tadi, melibatkan keempat sahabatnya yang sama-sama berjuang memenangkan hati Lintang. namun, ketika Lintang sudah menaruh hatinya pada salah satu sahabatnya ini, yap. Geri, ternyata hal yang nggak terduga terjadi. Geri yang selama ini menampakkan sikap yang manis, penuh perhatian, dan sangat baik kepada Lintang, ternyata tidak bermaksud untuk menjadikan Lintang sebagai kekasihnya. dia berbeda. Geri adalah seorang Homoseksual yang menyukai sesama jenis. secara otomatis, sebenarnya Lintang samasekali tidak menarik hatinya. andai kisah ini memiliki alur yang mudah ditebak, dengan petunjuk-petunjuk sedari awal kisah ini dimulai, semua petunjuk akan menuju pada Geri yang akan memenangkan hati Lintang, dan menjadi pengantin pria diawal kisah. film ini menggunakan alur campuran. kisah diawali dengan pernikahan Lintang dengan sesosok yang masih misterius, namun kita diizinkan mengetahui bahwa pengantin pria nya adalah salah satu dari keempat sahabat cowok Lintang tersebut. mata awam, secara kemungkinan besar pasti Geri lah yang menjadi tebakannya. namun sedari awal, saya pribadi telah menebak bukan Geri lah mempelai pria itu. tebakan saya, WICAK. and finally, betapa senangnya saya karena tebakan saya benar. diakhir cerita, ditayangkan bagaimana Wicak menyatakan cintanya pada Lintang. berawal dari Lintang yang ngambek karena dijadikan rebutan oleh ketiga sahabat cowoknya yang normal, dan masih tertarik terhadapnya ketika mereka berlibur ke Praha, Lintang yang ngambekpun pergi meninggalkan keempat sahabatnya, berlari. di malam hari. kontan semuanya khawatir, dan segera berpencar, mencari keberadaan Lintang. beruntunglah Wicak, dialah yang menemukan Lintang pertama kali. tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, sosok Wicak yang pendiam, memilih untuk mengutarakan isi hatinya dengan caranya sendiri yang begitu sederhana, namun cukup indah, dan membuat iri hati penonton, khususnya saya pribadi. maklumlah, sebenarnya, karakter Wicak ini sedikit banyak mirip dengan seseorang. teman saya. yang cukup istimewa juga buat saya. ngaku aja ya.. sedikit baper ketika nonton ini. apalagi di part-part Wicak-Lintang. iri benar.. jadi bayangin kalo bisa kejadian beneran sama saya xD
oke, sekian review film ~Negeri Van Oranje~ dari saya yang bener-bener terkesan dengan film ini. kisah romansa yang enggak biasa, dibalut dengan suka cita persahabatan yang menyenangkan. Great!

Senin, 21 Desember 2015

Resensi #Egyptology _Rashid Satari

Buku yang telah ditulis oleh tokoh utama dalam berbagai kisah didalam buku ini sendiri merupakan salah satu buku yang meski menurut penulisnya sendiri tidak cukup untuk dikatagorikan dalam genre travelling, karena mungkin tidak begitu menerangkan suatu tempat secara mendetail dan rinci. namun, menurut saya sendiri sebagai pembaca, buku ini cukup hebat dan bisa dimasukkan dalam genre travelling book yang segar dan renyah. tidak membosankan sama sekali. mengandung pelajaran yang ringan namun mengena. #Egyptology merupakan buku pertama yang ditulis Rashid Satari. sebuah buku yang berdasar pengalamannya selama menuntut ilmu di negeri seribu menara, Mesir. yang kita tahu terkenal dengan Piramida, Sphinx, Kisah Nabi Musa a.s, Fir'aun yang kejam, atau mungkin Cleopatranya. namun di cover depan buku ini, Rashid yang kerap disapa chid oleh temannya ini sudah menegaskan bahwa " Mesir Bukan Hanya tentang Nabi Musa, Fir'aun, dan Cleopatra". sampul depan buku ini juga memuat sebuah kesan dari seorang tokoh Muslim Fashion Designer terkemuka Indonesia, Dian Pelangi yang menytakan kesan sebagai berikut
" Kocak, Segar, dan menyentuh! It's a book of inspirations. Unpredictable! Definately must read book!"
cukup menarik perhatian. apalagi dihalaman pertama ketika saya akhirnya memutuskan untuk membeli buku tersebut dan kemudian membuka segel plastiknya, maka cover bisa kita balik dan saya menemukan sebuah quotes dari cendekiawan dunia populer, Albert Einstein yang berbunyi
" Untuk mengenal suatu negeri, kita harus berinteraksi dengan masyarakat dan alamnya. Percuma saja melihat dunia dari balik jendela mobil."
semakin tertarik saya dibuatnya. tak salah pilih. artinya saya telah menemukan sebuah buku yang hebat dengan penjelajahan di negeri Mesir.

Jujur saya katakan bahwa tak sampai satu hari penuh buku ini sudah habis saya baca sampai tuntas. benar saja kesan dan quotes yang tertera di sampul dan halaman pertama tadi. saya setuju dengan masing-masing pendapat tersebut. kocak, segar dan menyentuh. saa mengerti mengapa seorang Dian Pelangi dapat berpendapat demikian. menurut saya pribadi, Rashid Satari sang penulis telah mampu menuliskan memorial pengalamannya di Mesir selama ia menjadi mahasiswa Al-Azhar Kairo dengan bahasa yang santai,lugas, langsung namun tetap dengan alur, penyusunan kata, serta pemilihan kata yang jelas dan menarik. hebatnya lagi, ia mampu memilah dan merangkum berbagai peristiwa yang ia alami selama 6 tahun di Mesir dengan bijaksana. dia lebih memilih cerita-cerita yang ada sisi pembelajarannya. bahkan dalam buku ini, ia membagi menjadi 4 bab, Bagian pertama, sub bab berjudul Perjalanan adalah Pembelajaran. bagian pertama ini merupakan bagian terbesar dalam buku ini. setidaknya 65 % buku ini adalah bagian pertama. bagian kedua, dengan judul Berbeda agar saling kenal. kemudian bagian ketiga, Warna Warni Mahasiswa, disinilah letak banyak humor dan sisi seru penulis ceritakan berdasar pengalaman pribadi dan teman-temannya. Rashid menurut saya seorang penulis yang santun dan menghargai orang lain. ini terbukti dengan beberapa kisah yang ia ceritakan, meskipun ia melibatkan temannya, terkadang ia mengganti nama temannya itu dengan nama samaran yang bukan nama sebenarnya. mungkin ini ia lakukan untuk menjaga nama baik temannya. karena kebanyakan temannya yang disamarkan ini berada di bagian tiga, yang ,mana merupakan bagian gurauan,sebagai penghibur. mungkin disinilah letak kekocakan yang paling kocak. bagian keemmpat, bagian terakhir yang tak lupa penulis dedikasikan untuk tanah air tercinta, Indonesia. meski dibeberapa kisah sang penulis mengemukakan bahwa Mesir adalah Tanah air keduanya setelah Indonesia karena saking jatuh cintanya dia dengan negeri padang pasir ini, namun tampak ini tak mengurangi sedikitpun rasa nasionalismenya terhadap Indonesia. judul bab keempat ini adalah, Bangga Menjadi Indonesia.

Bagian Pertama buku ini seperti halnya judulnya, bahwa perjalanan adalah pembeajaran, banyak mengajak kita mengunjungi berbagai tempat yang mungkin kita belum pernah mengetahuinya berada di Mesir. karena masih banyak lagi tempat-tempat yang tak seterkenal Sphinx, Piramida di Giza, dan makam raja fir'aun, namun merupakan tempat yang tak kalah indah, penuh sejarah dan makna, serta merupakan sumber ilmu yang sayang untuk tak dikunjungi. lewat tulisannya, rashid berhasil membawa imajinasi pembaca melintasi samudera hindia, menuju afrika dibagian tengah, di daerah strategis antara lau tengah dan laut merah, ke tempat yang terkenal dengan sungai terpanjang di dunia, Sungai Nil. Mesir adalah kota gurun yang panas di siang hari dan begitu dingin di malam hari. udaranya terkenal sangat ekstrem. penulis mengajak kita melihat sisi lain mesir dari kacamata seorang mahasiswa mandiri yang sempat tinggal selama 6 tahun disana. ada beberapa kisah yang rashid ceritakan, tentang usahanya untuk menjelajahi Mesir dengan caranya sendiri. ia tak menyukai cara klasik berwisata dengan mendengarkan guide memandu wisata, dan hanya manggut-manggut ketika didongengi tentang sebuah objek wisata. Rashid lebih memilih menerapkan ajaran seniornya yang sejalan dengan Albert Einstein, dimana lebih baik terjun ke masyarakat lokalnya langsung untuk belajar lebih dalam dan saksama tentang mereka. baik itu tentang budaya, bahasa, ataupun bersosial dengan mereka, menyambung silaturahmi. Mesir tentu saja Notabene masyarakatnya muslim, dan berbahasa arab. Rashid adalah mahasiswa Al-Azhar yang dituntut fasih berbahasa arab. meski ternyata di Mesir ini ia menjumpai banyak macam dari bahasa arab.

Salah satu kisah paling menarik yang berada di bagian pertama, tentang perjalanan adalah pembelajaran, berada di sub bab berjudul, belajar dari Qarrun. Qarrun adalah nama sebuah danau di Mesir yang sempat Rashid kunjungi dengan keberuntungan yang ia dapat dari ajakan teman satu kampusnya untuk mengikuti tur sebuah organisasi yang ia kelola. disin, Rashid menuturkan ia amat tertarik dengan danau Qarrun. bagaimana tidak? ia sangat familiar dengan Qarun semenjak kecil. harta karun. harta yang tersembunyi, tertimbun di suatu tempat yang rahasia dan menarikuntuk dicari. sepertinya memang harta karun berasal dari kata Qarrun ini. rupanya danau Qarrun konon katanya merupakan danau yang semula awalnya bukan danau, melainkan sebuah tempat yang menimbun rumah Qarrun, tokoh yang kaa raya di zaman nabi Musa a.s dahulu yang terkena adzab Allah SWT karena kesombongan dan rasa cintanya terhadap harta serta kehidupan duniawi yang berlebih. Allah SWT memberi pelajaran berupa adzab kepada Qarrun dengan menimbun seluruh harta kekayaan dan rumah Qarrun menggunakan tanah yang kemudian tergenang air sehingga nampak seperti danau sekarang ini. itulah mengapa danau ini diberi nama Qarrun.

Bagian kedua, ketiga, dan keempat memiliki daya tarik tersendiri dengan ide-ide sang penulis yang segar dan tidak berlebihan. penulis lebih memilih menulis kisah-kisah yang sekiranya enak dibaca, bermakna, dan ringan serta mudah dipahami pembaca. alur yang digunakan mungkin memang sedikit berantakan antar bab bahkan antar sub bab. maksudnya, disini penulis tidak menceritakan kisah secara urut berdasarkan waktu nya jadi terkadang di bab yanglebih awal, kita mendapati setting waktu itu ditahun 2011, namun kemudian di bab selanjutnya kita diajak melompatbeberapa tahun kebelakang di tahun 2007. mungkin Rashid memang tidak ingin menceritakan kisah yang salaing nyambung dari awal buku sampai akhir. mungkin ia memilih untuk menceritakan bab demi bab, sub bab demi sub bab. namun jangan kaget, meskipun tidak berkesinambungan secara urut, namun isi masing-masing baba dan sub bab akan saling mendukung. mudah saja memang, karena buku ini ditulis berdasar pengalaman nyata sang penulis. jadi meski tidak urut, penulis tak akan kesulitan untuk mendapatkan kisah yang berkesinambungan satu sama lain tanpa urutan yang jelas.

Buku ini sangat inspiratif, kreatif, dan membuka wawasan. membaca buku ini dapat menambah pengetahuan kita tentang budaya dan orang-orang Mesir. bahkan saya jadi tahu bahwa ternyata orang Indonesia disana cukup disegani. ini berkaitan dengan hubungan baik Indonesia-Mesir bertahun-tahun silam ketika Indonesia barus saja memproklamasikan kemerdekaan nya, Mesir lah negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. hubungan persahabatan presiden Soekarno dengan presiden Mesir saat itu mungkin melatarbelakangi hubungan baik Indonesia -Mesir bahkan hingga saat ini. di katakan Rashid disini bahwa setiap kali orang Mesir lokal yang mengetahui bahwa dirinya berasal dari Indonesia, maka orang mesir itu akan berkata, "Ahsannaz" yang artinya orang terbaik. yap. masyarakat Mesir menganggap Orang Indonesia adalah orang-orang baik dan terbaik di bumi ini. meski begitu, disini kita diajak Rashid untuk mawas diri dan memikirkan kembali apakah pantas predikat membanggakan tersebut kita terima dengan keadaan tanah air yang behkan menurutnya tak sebaik masyarakat Mesir. masyarakat Mesir lebiih cinta damai, dan juga memiliki akhlak mulia. sperti kisah tentang estafet uang didalam bus yang penuh sesak, serta kisah mengalah untuk wanita didalam bus. meski sederhana, sesederhana memberikan kesempatan duduk untuk orang yang lebih lemah, namun ini merupakan praktik kecil kebaikan, akhlak mulia yang sudah lumrah dan mendarah daging di masyarakat Mesir. lantas bagaiman adengan kita? penyandang predikat Ahsannaz.

#Egyptology tampil dengan sampul dan warna yang menarik. kertas yang digunakan adlah jenis kertas kuning yang baik. dihalaman tengah buku ini kita mendapat bonus foto-foto eksklusive koleksi pribadi penulis yang akan mendukung imajinasi kita ketika membaca buku ini. dengan tebal 230 halaman, buku ini relatif tipis sehingga merupakan bacaan ringan yang bisa habis dalam sekali waktu membaca. saya sudah praktik, tak sampai seharian, sudah selesai. kata-kata yang dirangkai dan digunakan penulis adalah kata-kata yang mudah dan renyah. tak sulit dipahami, lugas, dan tegas. simple dan begitu terlihat kalau penulisnya adalah seorang pria. oke. tapi buku ini hebat dan mengandung cukup banyak informasi tentang mesir, patut kita beri label genre travelling. sangat informatif dan mengesankan.